Kampanye Akbar di Cilacap, Anies: Rakyat Inginkan Perubahan yang Adil dan Makmur untuk Semua

26 January 2024 - 02:57 WIB
Kampanye Akbar di Cilacap, Anies: Rakyat Inginkan Perubahan yang Adil dan Makmur untuk Semua

PURWOKERTO - Calon Presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengunjungi Cilacap dan Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (24/1).

Menjawab pertanyaan wartawan di Purwokerto, Anies menyatakan optimistis Jawa Tengah bersama gerbong perubahan Indonesia pada pilpres 2024.

“Dua kata. Luar biasa. Cilacap dahsyat. Tadi hadir dari begitu banyak wilayah, bukan hanya Cilacap. Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap sendiri, Purwokerto, dan keinginan untuk perubahan itu terasa sekali,” ujar Anies.

Anies melihat antusiasme masyarakat Cilacap yang mengungkapkan harapan mereka akan perubahan secara spontan.

“Jadi bukan diskenariokan. Spontanitas. Siapa yang mau naik ke atas, naik. Ketika naik, apa yang mereka ungkapkan itu hal-hal yang nyata. Petani datang ke atas, dia bilang pak, pupuk. Yang kedua, pak ini bansos banyak yang tidak tepat sasaran. Seluruh selapangan itu bilang iya, setuju. Begitu juga nelayan, solar, kemudian bicara tentang aturan. Ini adalah pekerjaan rumah yang kita sebut selama ini dalam agenda perubahan,” ujar dia.

Anies menginginkan agar petani lebih sejahtera.

“Di sisi lain beras harganya terjangkau. Nelayan lebih sejahtera, tapi harga ikan juga lebih baik. Jadi kita melihat tata niaga pangan itu prioritas pertama. Ketika kami bertugas itu yang akan kami koreksi supaya keluarga-keluarga di Indonesia bisa lebih hemat, bisa menabung, dan bisa memanfaatkan pendapatannya untuk kebutuhan-kebutuhan lain,” tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini juga menyoroti soal lapangan pekerjaan yang jadi keluhan warga Jwa Tengah.

“Begitu bicara lapangan pekerjaan itu selapangan berbicara iya, ini masalah besar. Itu kami temui di mana-mana. Di sisi lain, kita mendengar pemerintah menceritakan, investasi yang meningkat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi influence pertumbuhan ekonomi dan investasi yang besar itu mayoritas adalah padat modal, yang tidak menghasilkan pekerjaan,” jelasnya.

Menurut Anies rakyat perlunya bukan angka statistik pertumbuhan ekonomi, tetapi rakyat perlunya pertambahan lapangan pekerjaan.

“Jadi ini adalah koreksi yang kami akan kerjakan ketika kami bertugas dan ini materi yang kami sampaikan serta luar biasa sambutannya. Insyaallah menandakan bahwa kawasan selatan, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Purwokerto, insyaallah berada dalam rombongan perubahan,” ujar Anies.

Laporan: Media Center Pejuang Amin

Berita Terkait

Sidang Paripurna: DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Republik Indonesia akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu untuk mengungkap banyaknya dugaan pelanggaran dan kecurangan pada penyelenggaraan pemilu serentak 2024.

Hasil Rekap 3 Hari: AMIN Menang di 15 PPLN, Kantongi 46.874 suara

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional selama 3 hari ini, mencatat kemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di beberapa daerah.

Jimly Asshiddiqie Persilakan Penggunaan Hak Angket: Bisa Jadi yang Menang Akan Kalah di MK

Jimly Asshiddiqie mengatakan kalau ingin melakukan hak angket maka boleh saja, pasalnya ini untuk memberi ruang terkait kekecewaan publik.

Refly Harun: Haram Hukumnya Dipimpin oleh Pemimpin dari Hasil Kecurangan

Saya terus terang ya bapak-bapak ibu-ibu sekalian tidak mau negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang memenangkan pertarungan pemilu dengan cara curang, haram hukumnya karena itu pertanggungjawaban Dunia Akhirat,

Relawan AMIN dan Ganjar-Mahfud Bersatu, Gulirkan Gerakan Tolak Kecurangan Pilpres 2024

Menolak cara-cara curang Pemilu 2024 yang dilakukan oknum rezim yang melibatkan penyelenggara Pemilu dan mendesak DPR RI untuk memanggil dan meriksa semua komisioner KPU yang terlibat pada pemilu curang;

Beras Mahal dan Langka, Aleg PKS Nilai Pemerintah Gagal Produksi dan Tata Kelolanya Hingga Sengsarakan Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan menilai Kebijakan Impor beras selama ini yang selalu merugikan petani dan masyarakat luas menjadi sebab rusaknya kemandirian pangan nasional.

Lihat Semuanya