Nasehat Jusuf Kalla ke Pendukung AMIN Jangan Terpancing, Tunggu Keputusan Resmi dari KPU

15 February 2024 - 08:06 WIB
Nasehat Jusuf Kalla ke Pendukung AMIN Jangan Terpancing, Tunggu Keputusan Resmi dari KPU

JAKARTA - Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' secara tiba-tiba bertandang ke kediaman Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) di tengah proses perhitungan quick count. JK menjelaskan bahwa pertemuan itu membahas situasi pilpres pascapencoblosan hari ini.

Anies dan Cak Imin secara bergiliran meninggalkan Markas Pemenangan AMIN di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Selatan, saat masih menyaksikan quick count di pelataran markas. Saat meninggalkan markas, baik Anies maupun Cak Imin hemat bicara.

Rupanya keduanya bergerak ke kediaman JK. Pada sekira pukul 18.10 WIB, Anies dan Cak Imin keluar dari kediaman JK dengan menggunakan mobil masing-masing. Cak Imin menggunakan mobil jenis Alphard berplat B 2328 SIK, sementara Anies menumpaki mobil jenis Innova berpelat B 2007 PZL.

Anies maupun Cak Imin tidak menghampiri awak media yang menunggu di gerbang depan kediaman JK. Keduanya langsung melajukan kendaraan tanpa memberikan keterangan pers.

"Ya tentu tadi datang untuk berbicara tentang situasi. Semua sependapat bahwa kita menunggu hasil resmi dari KPU. Nah itu aja, bahwa tentu kita lihat sebagai suatu perhitungan awal," kata JK seusai pertemuan di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

"Tapi itu yang menentukan yang under resmi KPU. Jadi kesimpulannya menunggu hasil rapat berubah. Baru teman-teman itu mengambil sikap," sambungnya.

JK mengatakan isi pertemuan itu terkait perhitungan cepat atau quick count Pemilu 2024 yang tengah bergulir saat ini. JK menyampaikan Anies-Cak Imin akan menunggu hasil penghitungan suara resmi baru akan mengambil sikap.

"Ya survei atau apa pun itu, itu kan hanya bersifat perkiraan. Ya apa yang tadi itu ya ialah perhitungan sementara. Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1.000-2.000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar-benar," imbuhnya.

JK menyebut bahwa proses quick count yang berlangsung baru merupakan suatu perhitungan awal. Ia pun menekankan bahwa pihaknya menunggu keputusan resmi dari KPU.

"Jadi, kesimpulannya menunggu hasil rapat KPU, baru teman-teman itu (Timnas AMIN) mengambil sikap," tuturnya.

Laporan: Media Center Pejuang Amin

Berita Terkait

Sidang Paripurna: DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Republik Indonesia akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu untuk mengungkap banyaknya dugaan pelanggaran dan kecurangan pada penyelenggaraan pemilu serentak 2024.

Hasil Rekap 3 Hari: AMIN Menang di 15 PPLN, Kantongi 46.874 suara

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional selama 3 hari ini, mencatat kemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di beberapa daerah.

Jimly Asshiddiqie Persilakan Penggunaan Hak Angket: Bisa Jadi yang Menang Akan Kalah di MK

Jimly Asshiddiqie mengatakan kalau ingin melakukan hak angket maka boleh saja, pasalnya ini untuk memberi ruang terkait kekecewaan publik.

Refly Harun: Haram Hukumnya Dipimpin oleh Pemimpin dari Hasil Kecurangan

Saya terus terang ya bapak-bapak ibu-ibu sekalian tidak mau negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang memenangkan pertarungan pemilu dengan cara curang, haram hukumnya karena itu pertanggungjawaban Dunia Akhirat,

Relawan AMIN dan Ganjar-Mahfud Bersatu, Gulirkan Gerakan Tolak Kecurangan Pilpres 2024

Menolak cara-cara curang Pemilu 2024 yang dilakukan oknum rezim yang melibatkan penyelenggara Pemilu dan mendesak DPR RI untuk memanggil dan meriksa semua komisioner KPU yang terlibat pada pemilu curang;

Beras Mahal dan Langka, Aleg PKS Nilai Pemerintah Gagal Produksi dan Tata Kelolanya Hingga Sengsarakan Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan menilai Kebijakan Impor beras selama ini yang selalu merugikan petani dan masyarakat luas menjadi sebab rusaknya kemandirian pangan nasional.

Lihat Semuanya