Anies Baswedan: Perjuangan Belum Selesai, Mari Lanjutkan Gerakan Perubahan

15 February 2024 - 11:33 WIB
Anies Baswedan: Perjuangan Belum Selesai, Mari Lanjutkan Gerakan Perubahan

JAKARTA – Calon presiden Anies Baswedan menegaskan bahwa perjuangan untuk mewujudkan perubahan belum selesai dan masih panjang. Karena itu, dia mengajak para pendukungnya untuk melanjutkan gerakan perubahan.

“Mari semua terus berjuang, perjuangan kita belum selesai. Perjuangan kita masih panjang, karena itu kita melihat ini melampaui sekadar kampanye saja. Jadi kita bersiap untuk meneruskan perjuangan ini,” kata Anies Baswedan dalam orasinya kepada para pendukungnya di Markas Pemenangan AMIN di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Februari 2024.

Dan bersyukur bahwa gerakan perubahan yang dikerjakan bersama telah berhasil membawa nuansa baru dalam kegiatan kampanye.

“Alhamdulillah kami bersyukur sekali bahwa gerakan perubahan yang kita kerjakan bersama-sama selama beberapa bulan ini telah berhasil membawa nuansa baru di dalam kegiatan kampanye,” kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan bahwa gerakan perubahan bukan saja soal tema kampanye, namun memiliki misi yang jauh lebih besar.

“Kita ingin membangun demokrasi di Indonesia dan menjadi demokrasi yang menjunjung tinggi adab, yang menjunjung tinggi etika, demokrasi yang memberikan ruang yang terhormat bagi gagasan, ide, dialog dan itu juga yang kami kerjakan selama ini,” jelas Anies.

Capres nomor urut 1 ini menyebut selama beberapa bulan terakhir sudah menyaksikan gelora perjuangan perubahan. Dia mengungkapkan bahwa kampanye juga memberikan gagasan.

“Selama beberapa bulan kita menyaksikan gelora pejuang perubahan yang luar biasa gaungnya. Kerelawanan dalam arti sesungguhnya. Serba swa. Swakarsa, swadana, swakarya, dan ini mewarnai betul,” ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tetap meneruskan gerakan perubahan. Perubahan itu, kata dia, ada di berbagai sektor sehingga ingin tetap berada di perubahan.

“Kita ingin meneruskan gerakan perubahan ini. Kita ingin meneruskan di berbagai sektor, baik soal demokrasinya, maupun bagaimana kita bersama-sama membereskan ketimpangan yang selama ini kita lihat. Oleh karena itu saya ingin sampaikan kepada seluruh pejuang perubahan, bahwa saya akan terus berada di bawah gerakan perubahan ini dan tidak akan bergeser sedikit pun,” tegasnya.

Anies menyatakan selama kampanye berisi dialog tentang gagasan mengenai Indonesia ke depan. Gerakan perubahan ini lebih besar dari soal pemilu atau kampanye.

Laporan: Media Center Pejuang Amin

Berita Terkait

Sidang Paripurna: DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Republik Indonesia akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu untuk mengungkap banyaknya dugaan pelanggaran dan kecurangan pada penyelenggaraan pemilu serentak 2024.

Hasil Rekap 3 Hari: AMIN Menang di 15 PPLN, Kantongi 46.874 suara

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional selama 3 hari ini, mencatat kemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di beberapa daerah.

Jimly Asshiddiqie Persilakan Penggunaan Hak Angket: Bisa Jadi yang Menang Akan Kalah di MK

Jimly Asshiddiqie mengatakan kalau ingin melakukan hak angket maka boleh saja, pasalnya ini untuk memberi ruang terkait kekecewaan publik.

Refly Harun: Haram Hukumnya Dipimpin oleh Pemimpin dari Hasil Kecurangan

Saya terus terang ya bapak-bapak ibu-ibu sekalian tidak mau negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang memenangkan pertarungan pemilu dengan cara curang, haram hukumnya karena itu pertanggungjawaban Dunia Akhirat,

Relawan AMIN dan Ganjar-Mahfud Bersatu, Gulirkan Gerakan Tolak Kecurangan Pilpres 2024

Menolak cara-cara curang Pemilu 2024 yang dilakukan oknum rezim yang melibatkan penyelenggara Pemilu dan mendesak DPR RI untuk memanggil dan meriksa semua komisioner KPU yang terlibat pada pemilu curang;

Beras Mahal dan Langka, Aleg PKS Nilai Pemerintah Gagal Produksi dan Tata Kelolanya Hingga Sengsarakan Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan menilai Kebijakan Impor beras selama ini yang selalu merugikan petani dan masyarakat luas menjadi sebab rusaknya kemandirian pangan nasional.

Lihat Semuanya